PEMANFAATAN Sumber Daya Alam di Indonesia !!!
Semua kekayaan bumi baik biotik
maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan
sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia dan mikroba merupakan sumber daya
alam hayati. Sedangkan faktor abiotik lainnya mrupakan sumber daya alam
nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan
pelestarian, karena sumber daya alam bersifat terbatas.
Di bumi ini, penyebaran sumber daya
alam tidak merata letaknya. Ada bagian bumi yang sangat kaya akan mineral, ada
pula yang tidak. Oleh karena itu agar pemanfaatannta dapat berkesinambungan,
maka tindakan eksploitasi harus disertai dengan tindakan perlindungan.
Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang
rasional antara lain sebagai berikut: memanfaatkan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misal (air, tanah dan udara), menggunakan
bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran), mengembangkan metoda
menambang dan memproses yang efisien, serta pendaurulangan (recycling),
dan melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai
dengan alam.
Di Indonesia sangat kaya akan sumber
daya alam yang didapat. Hampir 90% manusia memanfaatakannya bagi kelangsungan
hidup. Selain banyak manfaat tetapi sekarang ini di Indonesia ada banyak SDA
yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi. Seperti di Sidoarjo, Pertambangan
Lapindo. Peristiwa ini menjadi suatu tragedi ketika banjir lumpur panas
menggenangi areal persawahan, pemukiman penduduk dan kawasan industri. Hal ini
wajar mengingat volume lumpur diperkirakan sekitar 5.000 hingga 50 ribu meter kubik
perhari (setara dengan muatan penuh 690 truk peti kemas berukuran besar).
Akibatnya, semburan lumpur ini
membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar. Lumpur sangat berbahaya
bagi kesehatan masyarakat. Kandungan logam berat (Hg) air raksa, misalnya,
mencapai 2,565 mg/liter Hg, padahal baku mutunya hanya 0,002 mg/liter Hg. Hal
ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan, iritasi kulit dan kanker. Kandungan
fenol bisa menyebabkan sel darah merah pecah (hemolisis), jantung berdebar
(cardiac aritmia), dan gangguan ginjal.
Selain itu banyak faktor lain dampak
dari kejadian tersebut, kelangsungan hidup pendudukan disana terhambat dan
tidak leluasa akhirnya mereka bermigrasi. Walaupun sudah diberi fasilitas
tetapi kurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar